Lebaran 2024, atau Hari Raya Idul Fitri, adalah momen yang sangat istimewa bagi umat Muslim di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Di Indonesia, Lebaran tidak hanya merupakan hari keagamaan, tetapi juga hari perayaan budaya yang kaya akan tradisi lokal. Berikut adalah beberapa tradisi lokal Lebaran yang berbeda di berbagai daerah di Indonesia. Mudik adalah tradisi pulang ke kampung halaman untuk merayakan Lebaran bersama keluarga besar. Ini adalah momen yang dinanti-nantikan oleh banyak orang untuk berkumpul dengan keluarga. Pada malam Idul Fitri, umat Muslim menggemakan takbir, tasbih, dan tahmid di masjid atau dengan berjalan keliling kota atau desa. Takbir keliling sering diiringi dengan ziarah ke makam keluarga dan orang yang dicintai adalah tradisi umum menjelang Lebaran 2024 . Ini adalah momen untuk mendoakan mereka yang telah meninggal. Tradisi sungkeman adalah momen di mana anggota keluarga yang lebih muda meminta maaf dan cium tangan kepada yang lebih tua sebagai tanda penghormatan dan permohonan maaf. Setelah sholat Idul Fitri, umat Muslim biasanya saling bermaaf-maafan, baik di masjid, di rumah, maupun saat mengunjungi kerabat. Beberapa daerah merayakan Lebaran dengan permainan tradisional seperti lomba balap karung, tarik tambang, atau permainan anak-anak lainnya. Pembagian zakat fitrah sebelum Lebaran adalah kewajiban bagi umat Muslim yang mampu. Sedekah kepada yang membutuhkan juga menjadi tradisi penting selama Lebaran. Di beberapa daerah, pawai budaya atau arak-arakan khas diadakan sebagai bagian dari perayaan Lebaran. Pawai ini sering menampilkan musik tradisional, tari-tarian, dan kostum adat. Silaturahmi atau kunjungan ke rumah keluarga dan teman-teman adalah tradisi penting saat Lebaran. Ini adalah waktu untuk berkumpul, bermaaf-maafan, dan mempererat hubungan. Tradisi-tradisi ini mencerminkan kekayaan budaya Indonesia dan bagaimana Lebaran 2024 dirayakan dengan cara yang unik di setiap daerah. Beberapa daerah mengadakan kirab budaya atau karnaval yang menampilkan berbagai seni tradisional, kostum adat, dan pertunjukan musik tradisional. Ini adalah cara untuk merayakan Lebaran dengan memamerkan kekayaan budaya lokal.Di beberapa daerah, tradisi membaca Barzanji atau menggelar Marhabanan dilakukan untuk merayakan Lebaran. Ini adalah kegiatan doa dan pujian kepada Nabi Muhammad SAW. Di beberapa daerah di Sumatera, seperti di Riau, terdapat tradisi Festival Lampu Colok. Lampu-lampu tradisional dinyalakan di sepanjang jalan untuk menerangi malam takbiran. Di beberapa daerah di Sumatera Barat, tradisi mandi Safar dilakukan sehari setelah Idul Fitri. Masyarakat mandi di sungai atau sumber air lain untuk membersihkan diri dan meminta keselamatan.Di Jawa Barat, tradisi Ngarak Pengantin melibatkan arak-arakan pengantin baru yang berlangsung pada hari Lebaran. Pengantin baru diarak di sekitar desa dengan pakaian tradisional. Di beberapa daerah, terutama di Jawa, tradisi makan ketupat (kupat) pada hari Lebaran adalah cara untuk merayakan momen istimewa ini. Ketupat sering disajikan dengan opor, rendang, atau soto. Di Sumatera Barat, tradisi makan bersama dengan hidangan Nasi Padang saat Lebaran sangat populer. Makanan ini termasuk rendang, gulai, dan hidangan lainnya. Pasar Beduk adalah pasar dadakan yang muncul selama bulan Ramadan dan berlangsung hingga Lebaran. Pasar ini menjual berbagai kebutuhan untuk perayaan Lebaran, seperti pakaian, makanan, dan perlengkapan lainnya. Di beberapa daerah, lomba bedug atau kompetisi memukul bedug diadakan sebagai bagian dari perayaan Lebaran. Ini adalah cara yang menyenangkan untuk menggemakan takbir.Di Lombok, tradisi Perang Topat melibatkan melempar ketupat sebagai simbol perdamaian dan persaudaraan. Tradisi ini dilakukan oleh umat Muslim dan Hindu bersama-sama. Tradisi-tradisi lokal ini menambahkan warna dan keberagaman pada perayaan Lebaran 2024 di Indonesia.